24.3.10

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.


Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!

Sudut Pandang Lain Soal Kerja

1.Terlambat ngantor itu berarti orang cerdas karena dia hanya membutuhkan waktu yg lebih singkat untuk menyelesaikan pekerjaannya dibanding rekan2nya!

 

2.Facebook-an saat jam kerja berarti orang itu hebat mampu melakukan beberapa aktifitas pada saat yg sama!

 

3.Makan Siang Kelamaan: Berarti orang tersebut pekerja keras karena membutuhkan energi yang cukup besar untuk mengembalikan tenaga!

 

4.Pulang Awal: Itu berarti berlapang dada karena membiarkan rekan rekan berperan & tampak berprestasi karena menyelesaikan pekerjaan yg sudah kita mulai dr pagi


 5.Tidak Masuk Kerja: Itu berarti loyalitas tinggi sampai sakit demi membesarkan perusahaannya.


Hahahahaa.... Just jokes :):):)



Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!

Kita (Mungkin) Bertemu Lagi, Cinta!

Hari ini, tanggal 25 Maret 2010... Kita akan dipertemukan lagi.
Suatu kebetulan yang menyenangkan bukan? Mereka tentu tanpa sadar telah melakukannya.
Kamu bahagia? Kamu senang? Karena sepertinya... jauh didasar hatiku aku juga (sedikit) merasakannya...
Tapi... Lalu apa yang terjadi? Untuk apa? Bagaimana akhirnya?
Terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab...
Bisakah kita melupakan kehadiran mereka?
Bisakah kita meluapkan kerinduan tanpa ada mata memandang curiga?
Bisakah kita saling menyapa, dan tidak hanya melempar pandangan dari kejauhan?
Bisakah?
Tidak... Tidak... dan Tidak...!

Kita (mungkin) bertemu lagi, Cinta!
Tapi tidak sekarang...
Mungkin suatu hari, di suatu tempat di kehidupan berikutnya...

23.3.10

Sebuah Cerita Renungan (sahabat)

Prof di dpn kelas filsafat dgn bbrp barang dimejanya

Saat mulai, dia mengambil toples kosong mayones besar & mengisi dgn bola2 golf.
Kemudian dia berkata pd muridnya, apakah toples itu sdh penuh. Mrk setuju.
Prof mengambil sekotak batu koral & menuangnya kedlm toples. Dia menggoyang dgn ringan.
Batu2 koral masuk, mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.Prof bertanya lg,
apakah toples itu sdh penuh. Mrk setuju.Selanjutnya prof mengambil sekotak pasir & menebarkan ke dlm toples ...
Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya.
Prof skl lagi bertanya apakah toples sdh penuh ... Para murid dgn suara bulat berkata, "Ya".
Prof kemudian menyeduh dua cangkir kopi & menuangkan isinya ke dlm toples, mengisi ruangan kosong di antara pasir.
"Sekarang," kata prof, "Saya ingin kalian memahami bhw toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola2 golf adalah hal2 yg penting: Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman & para sahabat"
"Jika sgl sesuatu hilang & hanya tinggal mereka, hidupmu masih tetap penuh."
"Batu2 koral adl segala hal lain, spt pekerjaanmu, rumah & mobil."
"Pasir adalah hal2 yang lainnya -- hal2 yang sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples," lanjut prof,
"Maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun untuk bola2 golf.
Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal2 yg sepele,
kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi ..."
"Beri perhatian utk hal-hal yg kritis utk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dengan anak2mu."
"Luangkan wkt utk check up kesehatan."
"Ajak pasanganmu utk keluar makan mlm"
"Akan selalu ada wkt utk membersihkan rumah & memperbaiki perabotan."
"Berikan perhatian terlbh dhl kpd bola golf. Hal yg benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasir-nya."
Salah satu murid bertanya, "Kopi mewakili apa?"
Prof tersenyum "Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sdh penuh,
tetap selalu ada tempat utk secangkir kopi bersama sahabat..."

9.3.10

Hujan Sebagai Saksinya

Hujan sebagai saksinya...
Aku benar-benar menghapus semua tentangmu
Takkan ada lagi derai tangis
Takkan ada lagi umpatan-umpatan tertahan
Bahkan takkan ada lagi derai tawa

Bukankah kau yang mengusirku dari hidupmu?
Jadi apa salahnya jika aku benar-benar pergi?...
Hujan sebagai saksinya,
Aku berjanji dalam hati
Kau takkan pernah melihatku lagi...

Kita adalah satu...
Tapi mungkin tidak untuk selamanya

Romantis bukan?
Hujan menjadi saksi...
Atas perpisahan kita...

Gambar dipinjam dari sini

2.3.10

Isi Diary-ku : Aku Mencintai Kekuranganku

Kembali kubuka blog itu dari bookmark-ku. Aku membacanya lagi. Sepertinya kubaca berkali-kali pun takkan pernah ada bosannya. Setiap postingan aku baca 2-3 kali sambil menghayatinya dalam2. Bahkan, sudah berjalan 4 hari, dan aku masih saja membaca 2 posting??? Bukan penulisnya yang salah... Tapi karena memang tulisannya patut dibaca, patut diresapi... Bagi orang-orang bernasib sama sepertiku...

Aku nggak tahu perasaanku sebenarnya. Senang, tentu saja! Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukan forum berkumpulnya orang-orang yang mengerti perasaanku. Tapi juga takut, karena aku harus menerima berbagai kenyataan yang terlalu pahit untuk diterima... Realita yang selama ini hanya aku pandang sebelah mata.

Kebanyakan mereka menjalani hidup dalam kesakitan... Mereka terpuruk, mereka terluka, dan mereka berjuang untuk tetap bertahan. Bahkan ada yang harus rela pindah dari satu meja operasi ke meja operasi yang lain (ah... menuliskan kata OPERASI saja aku sudah ngeri). Tapi... Jawaban akhir mereka tetaplah sama. Tak ada hasilnya. Kami tidak bisa sembuh... Bahkan tidak akan pernah bisa sembuh!

Aku memang tidak semenderita itu. Tapi menerima kenyataan bahwa, diluar sana banyak cewek2 yang jauh lebih menderita membuatku ikut sedih. Aku ingin membagi rasa tegar ini. Aku ingin memberi tahu caranya agar bisa lebih menikmati hidup. Terlalu banyak hal yang bisa kita nikmati, selain memikirkan Kekurangan kita bukan?

9 tahun yang lalu, saat orang-orang mulai mengenali ada yang lain padaku, aku sudah dibanjiri dengan berbagai cemoohan dan tatapan aneh. Dan genap 2 tahun setelahnya, saat aku menerima hasil rontgen pertamaku (dan satu-satunya), bukannya bisa menghargai atau memaklumi, mereka lebih mencemooh lagi. berbagai kalimat pedih aku terima setiap harinya. Bertahun-tahun... Aku harus pura-pura tak tahu jika ada yang menatapku aneh. Aku harus menjawab jika mereka bertanya "ada apa denganku?", dan aku ingin sekali berteriak ketika mereka mengasihaniku "Aku tidak SAKIT!!!"...

Dan yang lebih menyakitkan, justru keluargaku-lah yang paling sering mencemoohku. Aku merasa tak diterima. Mereka sepertinya malu atas kelainanku itu. Yang paling aku sesali adalah, mengapa saat aku benar-benar butuh support... keluargaku justru semakin memojokkan, menohok, menampar, dan membuatku ingin lenyap dari muka bumi ini. Tak ada sedikitpun dukungan. Sama sekali tak ada! Hanya ada aku... Sendiri...

Bertahun-tahun aku terpuruk, hanya memegang satu kalimat dari tanteku (yang juga bernasib sama)... "Kamu nggak perlu minder. Kita masih punya Otak. Itu yang patut dibanggakan. Seorang cowok yang pinter, pasti lebih memilih cewek yang Pinter bukan?"

Dan jadi seperti inilah aku sekarang... Aku memang punya Kelainan. Tapi aku masih punya banyak hal lain yang bisa kubanggakan. Logika, Sastra, Seni, Musik, Olahraga, semua aku pelajari tanpa setengah-setengah. Aku ingin membuktikan, bahwa aku punya banyak keahlian dan bahkan aku bisa jauh lebih ahli dari mereka yang NORMAL.

Waktu kuliah, ketegaran dan kekuatanku semakin terasah. Saat aku kembali terpojok soal Kekuranganku ini, salah seorang temanku menceramahiku panjang lebar, "kamu masih dengerin apa kata orang-orang? Kamu masih mikirin kata2 gak penting mereka? Kalo mereka ngomongin kekuranganmu lagi, kamu tantang balik! Kamu suruh mereka menyebutkan hal yang gak bisa kamu lakukan... Aku yakin, mereka nggak akan bisa menyebutkannya. Kamu punya kelebihan jauh lebih banyak dari kekuranganmu..."

Aku sangat berterima kasih pada temanku itu, karena kata2nya membuat ketegaranku kembali pulih. Bahkan lebih kokoh dari sebelumnya. Aku tidak malu, dan aku tidak peduli lagi... Bagiku ini anugerah, karena tanpa ini mungkin aku tidak bisa seperti sekarang...

I love My Body... I Love My Soul...