26.2.10

I'm Afraid So Much

9 tahun...
Berjalan biasa saja...
Aku tak pernah mempersoalkan hal "itu"
Tak peduli apa kata mereka
Tak kudengar cemoohan itu
Hidupku terlalu penting untuk memikirkannya

Hingga... 15 menit yang lalu
Aku terpaku
Terpana
Terkejut
Shock...

Begitu mengerikan...
Dan lebih mengerikan lagi...
Karena tak ada lagi yang bisa aku lakukan...

Aku takut...
Sangat...
Dalam 9 tahun, baru sekarang aku setakut ini...
Terlambatkah jika aku baru memikirkannya sekarang?

NB: Ditulis didalam kamar sendirian, saat hujan deras... Sambil menatap hasil rontgen 9 tahun yang lalu...

22.2.10

Jika Kamu Adalah Aku...

Bagaimana jika... Kamu adalah aku? Itu yang selalu ingin aku tanyakan kepadamu... Agar kamu tahu bagaimana rasanya menjadi AKU. Agar kamu mengerti perjalanan yang harus aku lalui dalam hidupku... Dan agar aku tahu, apa kira-kira yang orang lain perbuat jika berada dalam posisiku...

Bagaimana jika... Kamu menjadi orang paling pengecut didunia ini? Kamu sadar telah diinjak, tapi tak berani untuk melawan. Tak berani, karena takut akan menghancurkan semua masa depanmu, yang sudah susah payah kau rintis selama 23 tahun... Kamu tak berani, karena kamu tak pernah suka mencari perhatian. Kamu tak berani, dengan alasan tidak ingin mencari masalah... Kamu sudah bahagia dengan hidupmu yang aman dan tentram, dan takut menodainya hanya demi satu perlawanan... Dan karena semua kepengecutan itu... akhirnya kamu hanya diam. Dan mengeluh dibelakang...

Bagaimana jika... Kamu selalu merasa kesepian bahkan ditengah-tengah banyak orang? Kamu selalu tertawa garing saat mereka semua tertawa terbahak-bahak? Kamu Ikut membaur bersama teman-temanmu tapi merasa bahwa kamu tak seharusnya berada disitu? Kamu berpikir bahwa dirimu adalah alien yang tersesat kebumi ini?...

Bagaimana jika... Kamu tak sempurna? Kamu memiliki sebuah kekurangan, yang terlihat jelas. Bahkan mengundang cemoohan dari beberapa orang...? Kamu hidup diantara oang2 yang tak bisa menerimamu apa adanya? Kamu harus berusaha menjadi orang lain hanya untuk menutupi ketidak sempurnaanmu itu? Kamu tak bisa mengembangkan kreativitas dan keinginanmu hanya karena satu kekurangan yang bagimu tidak penting?...

Selama ini... Kamu selalu berkata, "sabar... tegar...kuat..."
tapi itu karena Kamu adalah Kamu.
Kamu nggak pernah mengerti rasanya, karena Kamu bukan Aku...
Jadi sekarang, aku ingin bertanya...

Bagaimana jika KAMU adalah AKU?

13.2.10

Butuh Semangat Segera!

Hari ini Genap 70 hari!
Begitu lama aku terjebak dalam perjuangan yang belum pasti dimana akhirnya. Dilema diantara dua pilihan, tetap menjalani hidupku seperti sekarang, atau mencoba berbelok memilih jalan yang lain.
Semakin hari, semakin aku membenci jalan yang seang kulalui. Segala seluk beluk ke-Bullshit-an, (harus) menjadi orang tolol sedunia, tak ada kemajuan sama sekali.
Saat ini aku sedang proses untuk menyeberang ke jalan yang satunya. Tapi mengapa begitu sulit? Begitu banyak halangan... Begitu banyak rintangan didepanku...
Dan mereka diam saja. Mereka hanya bisa (selalu) memberi jawaban yang sama ketika aku bercerita...
"belok saja sekarang!"
"ya udah berhenti saja"
"Mikir apa seh, tinggal belok gitu aja kok!"
Tapi mereka nggak pernah bisa memberi jawaban... Bagaimana cara menyeberang yang bai dan benar
70 hari sudah! Sepertinya stock timbunan semangatku sudah hampir habis...
Aku butuh SEMANGAT segera!!!

12.2.10

Seseorang yang Mencintai Kamu

Seseorang yang mencintai kamu
Tidak bisa memberi alasan Mengapa ia mencintaimu.
Dia Hanya tau, di mata dia...kamulah satu-satunya

Seseorang yang mencintai kamu
Sebenarnya Selalu membuatmu marah/gila/jengkel/ stress...
Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan
Karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.

Seseorang yang mencintai kamu
Jarang memujimu,tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik,
Hanya itu yang ia tau

Seseorang yang mencintai kamu
akan marah" atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau tlpnya
Karena ia peduli dan tidak ingin sesuatu terjadi pada kamu

Seseorang yang mencintai kamu
Hanya menjatuhkan airmatanya dihadapanmu, dan
ketika kamu mencoba menghapus airmatanya..
Kamu telah menyentuh Hatinya
Dimana hatinya selalu berdegup/berdenyut/ bergetar untuk kamu,

Seseorang yang mencintai kamu
Akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan
Bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat waktunya

Seseorang yang mencintai kamu
Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah
Karena ia tidak mau mengingkari janjinya
Ia ingin kamu untuk mempercayainya
dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman Selama-lamanya

Seseorang yang mencintai kamu
Mungkin tidak bisa mengingat kejadian/kesempatan istimewa
Seperti perayaan Hari ulang tahunmu....
Tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui
Ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah ini....

Seperti itulah aku mencintaimu...
Apakah kamu juga mencintai seperti itu ???

5.2.10

Seorang Ayah Dalam Hidupku

Sebenarnya, aku nggak pernah punya niat untuk menceritakan sosok seorang ayah disini. Tapi setelah barusan membaca sebuah tulisan tentang seorang ayah, aku langsung tertegun. Otomatis, aku langsung ingat ayah dan segala yang ada dalam dirinya...

Ayahku masih muda. Usia kami hanya terpaut 20 tahun. Dan ini sebuah keuntungan karena kami tak seperti berada di dunia yang berbeda. Generasi kami kurang lebih sama. Beda2 dikit, gpp lah...toh kami juga masih bisa menerimanya.

Ayahku pendiam. Sangaaatttt pendiam. Saking pendiamnya, malah selama beberapa tahun kami jarang banget berkomunikasi. Walaupun berada dalam satu rumah, komunikasi antara kami berdua hanyalah sekedar pamit dan salam. Tapi syukurlah, sekarang situasi dingin itu berangsur luluh. Kami sudah bisa bercanda, meskipun kadang aku masih bingung mau membuka pembicaraan seperti apa.

Ayahku serba bisa. Aku benar2 mengidolakannya dalam hal kepintaran dan kemampuan. Ayah kreatif, dan bisa mengerjakan apapun. Walaupun kadang sifatnya "meremehkan orang" itu lumayan menjengkelkan. Tapi yang membuatku salut, ayahku seorang pekerja keras. Dia suka bekerja dan mencintai pekerjaannya. Aku tahu tentu bukan hal yang mudah memulai sebuah pekerjaan dari 0, dari bawah banget. Tapi melihat ayahku sekarang, merupakan sebuah bukti nyata, kalau memang semua itu butuh kerja keras pada awalnya.

Ayahku juga keren. Dulu aku sempet takut sama kumis rimbunnya. Tapi lama kelamaan, aku sadar. Sepertinya ayah gak bakalan sekeren ini tanpa kumis. Dengan baju wajib: kaos oblong dan jeans belel sobek bagian lututnya (tapi sekarang kayaknya udah dibuang semua sama ibu. Udah ketuaan katanya. hehhehe), sepatu kets, main gitar (kadang aku berpikir kalo GITAR adalah istri kedua ayah), menurutku ayahku adalah ayah terGAUL didunia.

Tapi dibalik semua kekagumanku... aku masih memendam suatu perasaan. Perasaan yang sudah mengendap dalam hati untuk sekian lama. Bagaimana sebenarnya perasaan ayah???

Mengingat bahwa kami memiliki banyak sekali persamaan minat dan hobi. Misal:
1. Gambar. Ayah pintar menggambar. dan bakatnya itu menurun ke aku. Hanya AKU!
2. Musik. Kayaknya gara2 dari kecil dengerin musik Rock terus, sampai sekarang aku jadi penggemar sejati. Dream Theatre, Metallica, Scorpion, Halloween, Bon Jovi, kayaknya itu musik yang aku konsumsi setiap harinya sejak dalam kandungan (wuuzzz!! Mantap! Mozart lewat dah!). Bahkan, saat sekarang aku mulai menggemari musik abad 20, kayak AVenged Sevenfold atw My Chemical Romance, ayahku ikut2an suka!
3. Main Musik. Wah! kalo ini seh kayaknya gak begitu sama. Karena bakat ayahku bermain gitar, jelas2 menurun pada adikku yang nomer 2. Sedangkan aku, hanya kebagian sedikit2 saja. Tapi jangan salah, aku nggak pantang menyerah. Gini2 pernah main band dan sempet megang berbagai macam alat lho... Gitar, Keyboard, Drum, Bass, semua pernah aku mainin walaupun hanya sebatas BISA, dan bukan AHLI. Padahal satu cita2ku yang gak kesampaian. Aku pengen nyanyiiii!!! >.<
4. Film. Aku inget, waktu kecil, ayah dan ibuku selalu mengajakku ke bioskop untuk nonton. Waktu itu masih jamannya Terminator seh. Tapi lumayan menambah pengetahuanku soal film. Sejak kecil aku udah hafal sama Arnold, Stallone, Mel Gibson, dan angkatannya...(tp herannya aku gak kenal artis lokal sebangsa Barry Prima dkk)
Sungguh aneh sekali kalo nyatanya aku dan ayah tak dekat sama sekali. Bahkan lebih bisa dibilang anti atau musuhan. Selama ini seh aku tak tahu apa salahku sehingga seumur hidup aku mendapat sikap dingin seperti itu. Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik buat ayah. Aku ingin ayah bangga padaku. Aku nggak ingin, saat kami berhadapan, aku merasa jadi anak paling bodoh dan tak bisa apa2. Aku ingin ayah tersenyum padaku... Dan naifnya, aku masih saja meyakinkan diriku, kalau Ayah hanya tak tahu bagaimana cara menunjukkan rasa sayangnya...

Tapi 20 tahun. Bayangkan, 20 tahun! Selama itu suasana dingin membatasi kami. Apapun yang kulakukan sepertinya tak pernah benar atau dianggap oleh ayah. Aku juara kelas di sekolah, aku menang lomba, karyaku dimuat di koran, aku lulus dengan cumlaude, kerja dengan gaji lumayan, semua itu seperti tak ada artinya. Aku tetap anaknya yang tak bisa apa2.

Syukurlah, tahun kemarin, semua itu berubah. Tirai transparan antara kami akhirnya tersibak. Aku tahu alasan ayah bersikap seperti itu, dan anehnya aku bisa memaafkan dan memakluminya dengan mudah. Mungkinkah aku bersikap dewasa? atau sok tua? Entahlah, aku hanya tahu ayah hanyalah korban. Dan aku yakin ayah tulus mau berubah dan menebus semua sikap dinginnya padaku.
Aku tahu bahwa selama ini ayah sayang padaku. Tapi perasaannya-lah yang membuat dia harus bersikap seperti itu...

Sekarang, saat aku pulang kerumah di akhir minggu, ayah selalu ada disana dengan senyumnya. Saat aku berangkat di hari senin, ayah mengantarku ke depan rumah... Kalian tahu? Ini adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Dan aku sangat bersyukur masih memiliki kesempatan untuk merasakannya...

LUV U DAD... <3